Industri Diajak Kembangkan Paket Wisata Bersekolah dan Bekerja dari Destinasi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak industri untuk berinovasi dengan menangkap peluang pasar wisatawan nusantara yang ingin memindahkan kegiatan mereka seperti bersekolah atau bekerja dari destinasi karena potensinya yang cukup besar, khususnya di Bali.

Salah satu peluang yang bisa diambil adalah pasar wisatawan nusantara yang ingin memindahkan kegiatan mereka seperti bekerja juga bersekolah dari destinasi. Belakangan, hal tersebut memang menjadi salah satu tren di kalangan masyarakat.

Ia pun mendorong agar industri bisa melihat potensi dan peluang ini dengan baik. Ia memperkirakan setidaknya ada 5.000 sampai 7.500 wisatawan dari Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.

“Jadi konsepnya bukan liburan, tapi berkegiatan seperti bekerja atau bersekolah dari destinasi. Mereka berkegiatan tapi dengan mendapatkan suasana lingkungan yang berbeda,” kata Hariyadi Soekamdani selaku Ketua PHRI Pusat.

Menurutnya, telah menjalin kerja sama dengan pihak airlines, dalam hal ini AirAsia yang akan mendukung dari segi transportasi. Dengan harga yang kompetitif, ia yakin konsep ini bisa menjadi salah satu program jangka pendek yang bisa dijalankan industri.

“Tinggal sekarang teman-teman di Bali untuk menangkap peluang ini. Kalau kita bisa menyajikan harga yang kompetitif, tentu ini peluang yang besar. Jumlahnya mungkin bisa mencapai 20 ribu bahkan lebih (wisatawan). Potensi pasar ini tentunya bisa dikembangkan ke destinasi lain ke depannya selain Bali,” kata Hariyadi.

Sementara Ketua PHRI DPD Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), mengatakan besar harapan dari pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, khususnya hotel dan restoran agar program-program yang dicanangkan Kemenparekraf/Baparekraf dapat diwujudkan secepatnya. Termasuk program-program seperti pinjaman lunak, dana hibah pariwisata yang akan ditingkatkan, sertifikasi CHSE gratis, prioritas vaksinasi, dan lainnya.