Bali Spirit Festival, Event Unggulan Sebagai bagian Pembangunan Wellness Tourism di Bali

GIANYAR-Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri Pembukaan Bali Spirit Festival 2023, bertempat di Yoga Barn-Ubud, Gianyar, pada Rabu (3/5).

Dalam sambutannya Wagub Cok Ace memberikan apresiasi kepada penyelenggara Bali Spirit Festival yang tahun ini berhasil melaksanakan kegiatan untuk ke-14 kali. Menurut, Wagub Cok Ace kegiatan seperti ini akan mendukung pengembangan Wellness tourism sebagai bagian dari pariwisata budaya, berkelanjutan dan bermartabat di Bali. Tema Bali Spirit Festival tahun ini: gratitude atau bersyukur dan berterima kasih sejalan dengan perjuangan seluruh masyarakat Bali untuk bangkit dari kesulitan sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 selama lebih dari 2 (dua) tahun.

Lebih jauh, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa salah satu ide pengembangan pariwisata Bali adalah Pariwisata Kesehatan atau Health Tourism. Membangun pariwisata Bali pasca pandemi di masa kenormalan baru bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana membangun rasa percaya wisatawan pada pariwisata Bali, apalagi jika berkenaan dengan aspek kesehatan. Bali hendaknya dapat memandang tantangan ini bukan sebagai beban, tetapi sebagai peluang untuk dapat bangkit kembali dan menjadi lebih baik di masa depan. Pariwisata kesehatan sebenarnya merupakan bentuk tren pariwisata yang menggabungkan aspek kesehatan dan hiburan/leisure. Wisatawan pariwisata kesehatan melakukan perjalanan wisata karena didorong motivasi untuk meningkatkan kesehatan mereka (recover) dan memulihkan kebugaran (rejuvenate).

Bali memang memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi pariwisata kesehatan global, terutama dari segi wellness (kebugaran). Cukup banyak wellness centre berkembang di Bali seperti pusat pengobatan herbal tradisional, aktivitas yoga, retreat atau spa. Namun, baru sedikit saja yang memenuhi standar fasilitas kesehatan. Ini merupakan catatan penting yang harus kita pikirkan ke depan jika ingin membangun pariwisata kesehatan di Bali. Potensi utama Bali sebagai destinasi wisata kesehatan terletak pada keindahan alam Bali dan posisinya yang strategis sebagai destinasi wisata eksotis dengan budaya yang unik. Selain itu, biaya pengobatan di pusat kesehatan Bali terbilang lebih terjangkau daripada negara lain, terutama negara maju.

Wisatawan yang berobat di Bali dapat mengalihkan pikiran mereka dari penyakit yang dideritanya dan menikmati keindahan alam dan budaya Bali dengan filosofi warisan leluhur, yaitu TRI HITA KARANA. Tri berarti tiga, Hita artinya harmonis dan Karana artinya penyebab atau karena. Jadi Tri Hita Karana adalah tiga penyebab kehidupan yang harmonis dan bahagia. Terdiri dari, menghormati Tuhan Yang Maha Esa (sebagai Pencipta), menghormati alam dan lingkungan, serta menghormati sesama manusia dan makhluk hidup. Suasana dan vibrasi seperti ini sangat berperan penting turut mengendalikan tingkat stres pada pasien yang berdampak pada proses pemulihan yang lebih efektif.

Wagub Cok Ace melanjutkan, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Pemerintah Kabupaten dan Kota mendukung penyelenggaraan festival atau event dengan keunggulan budaya daerah Bali seperti ini sebagai diversifikasi daya tarik atau atraksi pariwisata yang bisa ditawarkan kepada para wisatawan. Selain itu, Ia menambahkan, sejak kesuksesan G-20, mari kita bersama mempromosikan Bali sebagai tempat atau venue penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentives, Conventions dan Exhibitions) dalam skala lokal, nasional dan internasional. Sehingga, setelah mengalami situasi sulit selama 2 tahun karena pandemi COVID-19, pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali akan semakin membaik. Ditandai dengan kunjungan wisatawan mancanegara yang semakin meningkat, sampai Maret 2023, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali adalah 1.026.367 orang dan rata-rata 31.212 orang/ hari.

“Sekali lagi saya menyampaikan terima kasih, penyelenggaraan Bali Spirit Festival bisa memberikan manfaat berganda (multiplier effects, red) seperti: akomodasi, transportasi, UMKM lokal (makanan, obat-obatan herbal, dan kerajinan, red) sampai pemanfaatan tenaga lokal. Saya berharap, semoga kegiatan Bali Spirit Festival juga memberikan dampak pada desa wisata di Bali dengan lebih banyak menarik wisatawan dan membangkitkan desa-desa wisata yang sedang kita kembangkan. Tidak saja Ubud semakin dikenal di mancanegara tapi juga mengenalkan desa-desa wisata lain untuk turut bangkit dan menopang perekonomian masyarakat Bali,” pungkas Wagub Cok Ace seraya menutup sambutannya.

Sementara itu, Sekretaris Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Bali Spirit Festival yang secara konsisten diselenggarakan setiap tahun. Diharapkan, Festival ini dapat mendorong wellness tourism di Bali serta mendorong kemajuan pariwisata baik bagi Bali ataupun Indonesia pada umumnya karena Bali merupakan barometer Pariwisata Indonesia.

Selanjutnya, Founder Bali Spirit Festival mengatakan bahwa Tahun ini, Bali Spirit Festival akan digelar selama empat hari, 4-7 Mei 2023 di The Yoga Barn-Ubud yang berkapasitas 600 orang. Bali Spirit Festival merupakan showcase holistic tourism, di mana semua kegiatan yang ada tidak hanya berkaitan dengan kegiatan spiritual seperti yoga, tetapi juga terkait dengan makanan sehat dan lingkungan yang bersih. “Ini merupakan penyelenggaraan festival yang ke-14, karena sebelumnya kegiatan sudah berjalan seperti pembelian tiket oleh peserta dan lain-lain, namun karena ada pandemi kita melakukan cancelation, dan para peserta yang sudah menunggu selama 2 tahun kini mau hadir kembali untuk mengikuti festival 2023 ini, ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami sendiri,” pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakapolda Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Penglisir Puri Ubud serta undangan terkait lainnya.