H-1 Natal Dispar Bali Sidak Obyek Wisata

Kepala Dinas Dinas Pariwisata Provinsi Bali Bali bersama Direktur Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda Bali menggelar inspeksi mendadak di sejumlah destinasi wisata, Jumat (24/12/2021). Sasaran sidak berlokasi di Taman Inspirasi Muntig Siokan, kawasan Pantai Mertasari, Sanur , Hotel Puri santrian, dan Hotel Royal Pitha Maha, Ubud.

Menurut Plt Kadispar Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun tujuan dari sidak kali ini adalah untuk memastikan seluruh pelaku usah apariwisata di Bali sudah benar-benar menerapkan protokol kesehatan dalam rangka menyambut liburan Hari raya Natal dan Tahun Baru 2022. “Hal ini dilakukan guna meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19 dari sektor pariwisata. Jangan sampai akibat liburan panjang, kasus Covid-19 kembali meningkat,” ungkapnya

Tjok Bagus menambahkan, penerapan Prokes di sejumlah destinasi wisata dinilainya sudah baik. Kalau ada pelanggaran Prokes, pihaknya melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota.

“Soal pelanggaran-pelanggaran yang ada kita koordinasi dengan teman-teman di kabupaten/kota. Kalau ada yang membandel tentu ada mekanismenya,” PungkasTjok Bagus Pemayun

Sementara itu Direktur Pam Obvit Kombes Harry Sindu Nugroho menjelaskan, sidak dilakukan dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru. Menurut Harry, pihaknya mengantisipasi potensi pelanggaran karena peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali.

“Kami mencoba untuk ngecek bagaimana di objek-objek wisata itu menerapkan aturan Protokol Kesehatan,” kata Harry di Sanur,

Dalam sidak yang dilakukan, pihaknya hanya mengawasi dan mengingatkan penerapan Protokol Kesehatan para pengunjung, terutama pengelola objek wisata. Menurutnya, pengelola objek wisata memiliki tanggungjawab penuh dalam penerapan Prokes.

“Kalau saat patroli atau kontrol dan lihat ada yang tidak pakai masker, ingatkan ya, jangan terus didiemin saja. Ingatkan, kalau dia nggak mau pakai tungguin sampai dia pakai baru ditinggal,” ujarnya.

Harry juga melihat sejumlah objek wisata sudah menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Namun, pada kenyataannya, aplikasi skrining kesehatan itu sering dilewatkan oleh pengunjung dan tidak ada teguran dari pengelola objek wisata.

“Kalau di sini kebanyakan sudah ada (aplikasi PeduliLindungi), untuk menerapkan, ya kami menyerahkan juga kepada pengelolaannya. Jangan sampai aplikasi PeduliLindungi hanya jadi hiasan saja,” ungkapnya.